Selasa, Juni 03, 2008

Si tua Harrison Ford yg msh sakti

Beberapa waktu lalu aku nonton Indiana Jones and the Kingdom of the Crystal Skull. sebelumnya rada gak niat nonton seh (akhir bulan gitu..), tp krn ditodong, ya uda deh.

Komen: keren..



Renungan
: kapan ya pelem indo bs "jualan" tanpa
ngandalin pemain yg menjadikan tampang (yg katanya) ganteng ato cantik (DOANG) sbg modal utama. misalnya aja kayak Denias ato naga bonar. Walau di 2 pelem tsb tetap disisipkan wajah rupawan untuk memikat penonton indonesia, tapi msh bs dipertanggung jawabkan dgn kualitas cerita yg gak pasaran (versiku).

HIDUP SINETRON INDONESIA...!salah ya, Film maksudnya. (sulit dibedain sih).



Tulisan berikut diunduh dari www.kompas.com.

"The Kingdom of the Crystal Skull: Saatnya Indy Beraksi Kembali"

Jangan pernah meremehkan ketangguhan Harrison Ford. Meski di usianya yang tak lagi muda, ia masih memperlihatkan staminanya yang prima. Lihat saja, dalam film terbarunya, Indiana Jones and the Kingdom of the Crystal Skull, Ford kembali dipercaya memerankan sosok DR Henry Walton Jones Jr atau yang akrab dengan nama Indiana Jones, tokoh rekaan yang pertama kali dimainkannya 27 tahun lalu.

Lewat sentuhan sutradara kawakan Steven Spielberg, disokong kemampuan imajinasi raja dongeng George Lucas, film seri keempat Indiana Jones ini berhasil menghadirkan sebuah dongeng yang tak kalah seru dibanding film-film seri sebelumnya. Akting Ford, tentu saja, tak usah diragukan lagi. Di usianya, yang kini telah memasuki kepala enam, ia masih memancarkan daya pikatnya.

Rasa penasaran atau mungkin keinginan untuk bernostalgia bersama sang arkeologis petualang itu, membuat penggemarnya untuk segera bergegas menyaksikan aksi sang jagoan.

Pada pemutaran pertama saja, film ini berhasil menangguk penghasilan sekira 25 juta dolar AS. Hingga pemutaran tiga hari perdananya, film the Kingdom of the Crystal Skull telah meraup pendapatan hingga 126 juta dolar AS. Jumlah perolehan tersebut nyaris memecahkan rekor box office dalam sejarah perfilman di Hollywood.

Sedari pemunculan perdananya pada tahun 1981 lewat film Raiders of the Lost Ark, film ini memang telah berhasil mencuri perhatian banyak orang, terlebih mereka yang menyukai aksi-aksi petualangan. Lewat aksi kepahlawanan dosen eksentrik itulah, petualangan kembali disodorkan. Spielberg, Lucas dan Ford, lewat seri keempat inilah kembali menghadirkan sebuah tontonan yang menghibur dan utuh.

Ya, keutuhan itu begitu terasa lewat alur cerita, pengadegan yang sempurna, penyajian gambar yang elok dan tentu saja keaktoran para pelakonnya yang tampil gemilang.

Rasa-rasanya, satu hal yang cukup membuat terkagum-kagum dengan hasil kerja Spielberg, yakni bagaimana ketika ia menghadirkan suasana di era tahun 1957 terasa begitu nyata. Ya, bangunan yang eksotik serta mobil-mobil antik dihadirkan untuk menguatkan suasana itu.

Untuk sebuah hiburan, Indiana Jones, cukup berhasil. Aksi petualangan Indy--sebutan buat profesor petualang itu--memberi atraksi tersendiri. Spielberg juga menyisipkan atraksi-atraksi jenaka sebagai bumbu yang tak kalah seru.

Di film ini, Indy, memang dikisahkan tak lagi muda. Bahkan, ia mendapat julukan "Pak Tua" dari seorang mahasiswa bernama Mutt Williams (Shia LaBeouf). Bersamanya, ia kemudian bertualang. Mereka berusaha menemukan jejak Crystal Skull of Akator--sebuah tengkorak kristal--yang dipercaya mempunyai kekuatan maha dahsyat bagi siapa saja yang menguasainya.

Indy, kali ini harus berhadapan dengan musuh barunya bernama Spalko (Cate Blanchett), seorang perempuan dari era Uni Soviet sekaligus kamerad kesayangan Stalin. Nah, bagi siapa yang berhasil menguasainya, tentu saja, ia akan menguasai dunia di tengah suasana perang dingin antara Barat dan Timur. Lantas kepada siapakah kekuatan maha dahsyat itu akan berpihak?

Eko Hendrawan Sofyan

Tidak ada komentar: